Minggu, 22 September 2013

Militer Kenya: Mayoritas Sandera Sudah Diselamatkan [ BeritaTerkini ]

NAIROBI, KOMPAS.com – Otoritas Kenya menyatakan mayoritas warga yang menjadi sandera para penyerang pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya, sudah diselamatkan. Penyerangan sejak Sabtu (21/9/2013) yang diklaim dilakukan oleh militan Somalia, telah menewaskan sekurangnya 68 orang, dengan lebih dari 175 orang terluka, dan 30-an orang diperkirakan masih disandera.“Semua upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini,” bunyi pernyataan dari akun militer Kenya di Twitter. Melalui akun yang sama, sebagian besar sandera diklaim sudah diselamatkan dan pasukan keamanan sudah menguasai kembali sebagian besar areal mal itu.

Nama sebagian terduga pelaku sempat beredar

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan pelaku penyerangan diperkirakan berjumlah antara 10-15 orang. Sedangkan sumber dari Al-Shabab, militan Somalia yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, mengatakan sembilan nama yang sempat beredar di Twitter adalah sebagian dari pelaku penyerangan.

Akun yang memuat nama-nama itu kini sudah diblokir. Merujuk nama-nama dari akun tersebut, tiga orang diduga berasal dari Amerika Serikat, dua orang dari Somalia, dan masing-masing satu orang berasal dari Kanada, Finlandia, Kenya, dan Inggris.

Kenyatta berjanji akan melakukan segala upaya untuk menangkap para pelaku penyerangan. Bagi Presiden Kenya, serangan ini juga merupakan tragedi pribadi. Keponakan Presiden dan tunangannya, ikut menjadi korban tewas serangan tersebut.

“Mereka tidak akan lolos dengan kehinaan mereka, tindakan menjijikkan mereka. Seperti pengecut, para pelaku kini tersudut di dalam gedung. Kami akan menghukum dalang serangan ini, dengan cepat dan sangat menyakitkan,” kata dia.

Sepanjang Minggu (22/9/2013), tembakan sporadis terdengar di sekitar pusat perbelanjaan itu, diikuti periode keheningan yang menegangkan.

Tentara berjaga di luar mal, dengan persenjataan lengkap. Helikopter berdengung di langit kota.

Korban pembalasan?

Palang Merah Kenya melalui akun Twitter mengatakan sembilan mayat ditemukan pada Minggu malam, sehingga jumlah korban tewas bertambah menjadi 68 orang.

“Tidak seharusnya ada yang kehilangan nyawa begitu sia-sia dan tak masuk akal, seharusnya tak ada keluarga menerima kabar keluarga tercinta dibunuh oleh sekelompok kriminal pengecut,” tegas Kenyatta.

Serangan ke pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi ini merupakan teror paling mematikan di negara itu sejak Al Qaeda meledakkan Kedutaan Besar Amerika di Nairobi pada 1998. Serangan tersebut menewaskan 213 orang.


Al Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, sebagai bentuk “pembalasan” atas pengiriman tentara Kenya ke Somalia pada 2011. Militer Kenya juga punya andil besar mengalahkan Al Shabab dalam misi pembebasan pelabuhan kunci Somalia, Kismayo.

Mal Westgate merupakan pusat perbelanjaan yang mewah dan populer di Kenya. Warga ekspatriat juga menjadikan tempat ini sebagai lokasi berkumpul di akhir pekan. Di dalamnya ada tak kurang dari 80 toko, termasuk tempat untuk minum kopi maupun bersantai.



YOUR COMMENT