Sabtu, 07 September 2013

Ibu Bekerja Perlu Manajemen Energi [ BeritaTerkini ]

KOMPAS.com – Perempuan berkarier yang memiliki banyak peran termasuk sebagai ibu, lebih membutuhkan manajemen energi ketimbang sekadar manajemen waktu.

Dengan memiliki manajemen energi yang baik, ibu bekerja bisa memaksimalkan waktu bersama anak namun tetap profesional menjalani kariernya, dan menikmati kehidupan pribadi.

“Dengan manajemen energi, kita bisa mengatur apa saja yang dilakukan setiap harinya. Bagaimana bisa menghemat energi untuk bisa fokus mengerjakan berbagai hal,” tutur ibu dua anak, Rosa Amarlis, yang berprofesi sebagai General Manager sebuah perusahaan advertising.

Lantas bagaimana caranya? Perempuan yang akrab disapa Oca ini menerangkan, “Fokus pada hal yang penting. Kita juga harus tahu apa yang sebenarnya kita sedang hadapi. Sehingga bisa memetakan untuk manajemen energi.”

Dengan menguasai manajemen energi, ibu bekerja juga bisa mengurangi berbagai kekhawatiran yang kerap dialami ketika meninggalkan anak di rumah.

Memahami setiap ibu bekerja mengalami dilema, Oca mengatakan, perempuan juga membutuhkan teman berbagi. Ibu bekerja juga butuh mentor dalam menjalani multiperan dan mengatasi dilemanya.

Fungsi mentor untuk ibu bekerja adalah saling memotivasi, bisa teman atau sahabat. “Kita butuh teman berbagi bukan cuma curhat. Kadang hanya duduk mendengarkan teman bicara soal anak atau keluarganya, yang dia bicarakan  bisa menjawab problem kita di rumah,” ungkap perempuan yang memilih merawat anak pertamanya bersama pasangan tanpa pengasuh ini.

Lantaran menerapkan manajemen energi, Oca pun mampu menjalani ragam aktivitas dan peran dengan seimbang. Ia memiliki energi yang besar untuk mewujudkan target dalam kariernya, yakni mengembangkan sumber daya manusia dalam timnya, demi mencapai tujuan perusahaan.

Oca juga masih punya banyak energi untuk memberikan perhatian penuh terhadap tumbuh kembang kedua anaknya. Tak hanya itu, ia pun masih punya waktu untuk berbagi bersama teman hingga menjalani hobinya di bidang fotografi.

“Kita harus punya hobi, karena kalau tidak bisa terjebak dalam rutinitas,” ungkap penyuka street photography yang tergabung dalam Indonesia Leica Enthusiast Community ini.

Bagi Oca, hobi menjadi cara untuk mengapresiasi diri sendiri, mengasah emosi, dan belajar mengaktifkan bagian otak lain, bukan semata fokus pada rutinitas.

Tanpa manajemen energi, rasanya tak mudah bagi ibu bekerja mana pun untuk bisa menjalani berbagai peran, sekaligus masih bisa menikmati hidup dengan menjalani hobi dan memupuk hubungan bersama teman-teman terdekat.



YOUR COMMENT