|      Bekasi    (ANTARA) - Partai Keadilan Sejahtera Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai kabar    keterkaitan kadernya dengan aksi terorisme Mustikajaya sebagai upaya menjatuhkan    citra partai jelang Pemilu 2014.  Hal itu dikatakan Ketua    Bidang Humas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi Ariyanto Hendrata,    di Bekasi, Jumat, menyikapi kesaksian sejumlah warga Mustikajaya yang    menyebutkan lokasi persembunyian dua tersangka teroris merupakan milik kader    PKS, yakni Edi Novian.  "Banyak orang yang    tidak kenal siapa dan bagaimana PKS. Mungkin yang dilihat warga adalah    kesamaan secara fisik dan penampilan layaknya kader kami," ujarnya.  Ketua RW 03 Mustikajaya,    Anin Sigkih, mengaku mengenal pemilik bangunan bengkel mebel yang menjadi    lokasi penggerebekan Densus 88 Antiteror di RT 002 RW 003 Jalan Laimun,    Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jumat pagi.  "Saya pernah lihat    Pak Edi mengantarkan konsumsi untuk keperluan saksi PKS di tempat pemungutan    suara (TPS) selama pelaksanaan Pilkada Kota Bekasi pada tanggal 16 Desember    2012. Beliau adalah pemilik bengkel mebel karena saya yang mengurus    perizinannya," katanya.  Hal itu juga diperkuat    oleh pernyataan salah satu warga setempat yang berprofesi sebagai anggota    DPRD Kota Bekasi dari PDI Perjuangan, Tumai.  "Saya tahu dia (Edi)    kader PKS dari teman saya yang pernah menyaksikan dia terlibat dalam kegiatan    PKS," katanya.  Menurut Ariyanto, pihaknya    tidak menemukan daftar anggota atau kader PKS setempat yang bernama Edi    Novian.  "Kalaupun pernah ada    orang yang pernah membantu konsumsi saksi kami, itu sifatnya sukarela. Kami    tidak bisa melarang masyarakat memberi bantuan," katanya.  Pihaknya berkesimpulan    bahwa kabar tersebut sengaja diembuskan pihak tak bertanggung jawab untuk    merusak citra partai di mata masyarakat.  "Tahun ini adalah    tahun politik, tetapi jangan gunakan segala cara untuk merusak citra kami.    Memang belakangan ini banyak pihak yang ingin menjatuhkan PKS," katanya.    (ar)  |    
YOUR COMMENT