|      MERDEKA.COM. Pembuatan Ogoh-ogoh mirip Anas    Urbaningrum berbuntut panjang. Komang Tenaya, warga Denpasar pencipta patung    raksasa itu kini merasa terintimidasi.          Sejak Ogoh-ogoh mirip mantan ketua umum Partai Demokrat itu diberitakan    media, rumah Tenaya kerap didatangi polisi, TNI, politisi hingga aparat    pemerintah.           "Intinya semua merasa keberatan," ujar Tenaya kepada wartawan, Rabu    (13/3).          Dia menegaskan, pembuatan Ogoh-ogoh mirip Anas murni merupakan seni kreativitas    sebagai kritik sosial atas kasus korupsi, tidak sedikit pun ada muatan    politis.          Apalagi korupsi adalah sifat jahat sama seperti sifat rakus buta kala yang    merupakan representasi Ogoh-ogoh.          Tenaya juga tidak pernah menyebut nama Anas dalam Ogoh-ogoh yang dibuatnya.    "Tapi jika hal itu menimbulkan ketersinggungan pihak tertentu, saya    minta maaf," ujar pria 41 tahun ini.          Tenaya juga mengaku telah dihubungi Gede Pasek Suardika, anggota DPR dari    Partai Demokrat dan diingatkan jangan sampai Ogoh-ogoh mirip Anas itu    dipolitisasi pihak tertentu.          Setelah Tenaya memberi penjelasan, Anas melalui Pasek menyatakan bisa    menerimanya. "Pak Anas bilang tidak masalah, cuma yang diingatkan hal    ini bisa ditunggangi pihak tertentu sehingga dikhawatirkan bisa berkembang    lebih besar lagi," kata dia.      |